5 Langkah menurunkan LDL
LDL (Low Density Lipoprotein) adalah
pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL,
kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan
arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda
terkena serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke
lainnya menentukan seberapa tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang
tepat bagi Anda.
Kurang dari 100
|
: Optimal
|
100-129
|
: Mendekati optimal
|
130-159
|
: Batas normal tertinggi
|
160-189
|
: Tinggi
|
Lebih dari 190
|
: Sangat tinggi
|
Terapkan 5 langkah berikut untuk
menurunkan tingkat kolesterol jahat di tubuh Anda:
1.
Hindari makanan penyebab kolesterol tinggi
Contoh makanan yang
harus dihindari antara lain:
·
Lemak jenuh. Lemak jenuh banyak terdapat pada daging
hewan.
·
Lemak trans. Lemak trans adalah lemak yang dibuat dengan
memanaskan minyak nabati cair di dalam gas hidrogen dan katalis tertentu, pada
proses yang disebut hidrogenasi.
·
Makanan berkolesterol, seperti kuning telur, telur puyuh,
kerang, hati, dan jeroan
2. Perbanyak makanan penurun kolesterol
Contohnya antara lain:
· minyak zaitun, minyak kelapa virgin dan minyak ikan
· teh hijau, alpukat, buah delima, dll
· suplemen spt bawang putih dan Superfood seperti klorela, spirulina, ganggang laut
3. Tingkatkan Olahraga
Latihan fisik selama 30 menit sehari telah terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Dengan melakukan latihan fisik secara teratur minimal 5 jam per minggu, Anda bisa secara dramatis mengurangi kadar kolesterol jahat
4. Berhenti merokok.
Merokok merusak pembuluh darah, berkontribusi terhadap pengerasan pembuluh darah dan merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke dan penyakit degeneratif lainnya.
5. Praktikkan manajemen stres yang baik.
Stress yang berlebihan juga dapat meningkatkan produksi kolesterol jahat. Luangkanlah waktu untuk bersantai, melepaskan beban danbersenang-senang untuk tetap menjaga tingkat stress dibawah control
Mdskribo
Balikpapan,
9 januari 2013