Hari terakhir di tahun 2011 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Bangka Belitung secara resmi melakukan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta pemilukada provinsi Bangka Belitung. Dengan penetapan nomor urut ini berarti perebutan kursi Bangka Belitung #1 sekaligus pendidikan politik untuk rakyat dibuka.
Sejauh ini terdapat empat pasang calon yang lolos verifikasi KPU Babel menjadi bakal calon karena memenuhi syarat untuk mencalonkan diri menjadi calon gubernur dan wakil gubernur provinsi Bangka Belitung.
Pasangan yang mendapatkan nomor urut 1 adalah Zulkarnain Karim dan didampingi oleh Darmansyah Husein. Zulkarnain Karim adalah Ketua DPD Partai Demokrat periode lalu sedangkan Darmansyah Husein merupakan Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN). Pasangan ini cukup menarik karena deklarasi pasangan calon ini hampir bersamaan dengan pernikahan Ibas-Aliya yang merupakan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dengan putri Menko Perekonomian Hatta Radjasa sekaligus Ketua umum PAN.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Justiar Noer dan Hudarni Rani yang didukung 2 partai parlemen dan 6 partai non-parlemen mendapat nomor urut 2. Sedangkan gubernur Bangka Belitung saat ini, Eko Maulana Ali yang berpasangan dengan Rustam Effendi mendapatkan nomor urut 3. Pasangan ini didukung oleh Partai Golkar, PDI Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pasangan yang mendapat nomor urut 4 diusung oleh Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur adalah Yusron Ihza Mahendra dan Yusroni Yazid. Yusron Ihza Mahendra yang merupakan adik dari mantan Menteri Sekretaris negara Yusril Ihza Mahendra didampingi Yusroni Yazid yang kini menduduki posisi Bupati Bangka.
Selain pasangan yang diusung oleh partai-partai besar ini, terdapat pula pasangan calon independen. Namun, hasil verifikasi KPU Pemilukada Babel menyatakan tidak ada pasangan calon yang memenuhi syarat sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.
Bangka Belitung yang memiliki potensi alam baik pertambangan, perkebunan maupun kelautan ini apabila dikelola dengan baik barang tentu bisa menjadi salah satu provinsi terdepan di Indonesia. Bangka memiliki salah satu cadangan timah terbesar dunia, memiliki pula ratusan hektar perkebunan lada maupun sawit serta memiliki kekayaan bahari yang luar biasa. Bahkan wisata bahari Bangka Belitung oleh beberapa pihak disejajarkan dengan Bali apabila bisa dikelola dengan baik. Oleh karena itu, Pemilukada Babel ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mengelola sumber daya alam yang luar biasa ini oleh sumber daya manusia yang potensial pula dan dapat berpengaruh positif serta konstruktif untuk kesejahteraan rakyat Bangka Belitung pada khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya.
Selain itu, pemilukada Bangka Belitung kali ini juga diharapkan bisa menjadi pendidikan politik bagi seluruh rakyat Bangka Belitung. Pendidikan politik tentunya harus dimulai dengan pemilukada yang bersih, bebas dari money politic (politik uang), kampanye gelap (black champaign) maupun hal-hal kotor lainnya yang bersifat merusak. Apalagi bila dilakukan oleh para calon pemimpin negeri laskar pelangi ini. Pendidikan politik ini bisa berlangsung dengan”perang” ide atau gagasan untuk membangun Bangka Belitung oleh para calon untuk ditawarkan kepada rakyat. Perang gagasan inilah yang sangat baik untuk mendidik rakyat tentang politik, ekonomi maupun sosial yang terjadi ataupun yang masih di benak calon pemimpin provinsi yang masih terbilang baru ini. Sejarah pernah mencatat bahwa pendiri bangsa ini seperti Soekarno dan M. Hatta serta tokoh-tokoh lainnya saling menuliskan ide-idenya untuk persatuan dan menjadi awal lahirnya Republik Indonesia, akan sangat mengasikan apabila pemilukada kali ini menjadi ajang melempar gagasan bukan hanya perang poster, iklan maupun baliho seperti yang biasanya marak terjadi.
Sebagai provinsi yang baru 11 tahun berdiri ini, provinsi Bangka Belitung masih memeiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Salah satunya adalah ketergantungan terhadap pertambangan timah. Hal ini sangat berdampak saat harga timah anjlok seperti yang terjadi belakangan ini. Ajang pemilukada ini diharapkan para calon untuk berlomba-lomba menawarkan solusi terbaik agar perekonomian Bangka Belitung tetap terjaga karena rakyat kecil yang merasakan secara langsung.
Pemilukada ini juga diharapkan jangan hanya menjadi pesta para elit tapi bisa menjadi pesta rakyat Bangka Belitung karena Bangka Belitung bukan hanya milik elit politik namun milik seluruh rakyat Bangka Belitung itu sendiri. Apabila rakyat ikut merasakan pesta politik ini, jumlah suara abstain atau yang biasa disebut golongan putih juga akan berkurang. Elit politik berhasil menawarkan gagasannya dan rakyat menjadi cerdas terhadap politik, karena pemilukada ini akan menjadi landasan terhadap pembangunan provinsi Bangka Belitung dalam lima tahun kedepan.
5 January 2012
-mdskribo-
http://mdskribo.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar