Senin, 02 April 2012

Kejanggalan Kenaikan BBM


Dalam beberapa waktu ini energi masyarakat memang cukup terkuras untuk membahas isu kenaikan bbm. BBM adalah komoditas yang memiliki tingkat sensitifitas sangat tinggi terhadap kehidupan bermasyarakat. Bagaimana tidak, bbm berpengaruh terhadap kenaikan inflasi, pertumbuhan ekonomi, harga barang-barang pokok, ongkos produksi, biaya transportasi, nelayan, banjir barang impor, daya beli masyarakat dan masih banyak lagi hal yang sangat sensitive terhadap besaran bbm ini.     Saking tingginya sensitifitas bbm ini, belum dinaikkan harga BBM subsidi ini namun harga-harga bahan pokok sudah merangkak naik.
            Apabila dikupas secara lebih mendalam ternyata kenaikan ini memiliki banyak kejanggalan. Kali ini dibatasi dari tujuannya saja, sebenarnya apa tujuan utama dari kenaikan bbm ini? APBN yang jebol, subsidi yang tidak tepat sasaran, atau kesejahteaan masyarakat? Tujuan kenaikan bbm ini saja selalu berubah-ubah, seperti tidak memiliki tujuan awal yang jelas.
            Tujuan pertama yang dikemukan pemerintah adalah menyelamatkan defisit APBN yang tidak boleh lebih dar 3% atau dalam kata lain APBN jebol. Belum lama ini, mantan menko ekuin mengemukakan penemuannya tentang migas, ternyata di dalam dunia migas, masih terjadi surplus 97 Triliun. Namun memang ternyata surplus ini masih tidak cukup untuk APBN 2012 secara keseluruhan karena belanja birokrasi negara ini sebesar 755 Triliun dan dibandingkan dengan subsidi bbm sebesar 125 T, jadi sebenarnya yang menjebolkan anggaran bukan subsidi, melainkan ketidakefisienan birokrasi Indonesia. Melihat ruang banggar yang begitu mewah, mobil-mobil pejabat baik pusat maupun daerah, seringnya studi banding tanpa menghasilkan sesuatu yang konkrit dan bahkan belum lama ini presiden membeli pesawat kepresidenan pada saat APBN yang menurut pemerintah jebol. Sungguh menyakitkan hati rakyat karena borosnya birokrasi ini harus dibebankan kepada rakyat.
            Selain itu ada perhitungan yang menarik berdasarkan beberapa pilihan di badan anggaran DPR. Untuk keadaan tidak menaikkan bbm, subsidi yang diberikan sebesar 178 T, sedangkan keadaan menaikkan bbm subsidi sebesar 137 T ditambah dana Bantuan Langsung (BLSM) sebesar 31 T. jadi naik maupun tidak naik, negara hanya berhemat 10 T. Agak ironis memang, apabila meributkan 10 T ini yang dianggap akan menjebolkan anggaran. Apabila benar negara butuh 10T, dengan konsumsi bbm subsidi sebanyak 40 juta KL, berarti pemerintah cukup menaikkan 250 rupiah. Pemerintah menaikkan 300 rupiah saja, sudah mampu memberikan pemasukan tambahan kepada negara sebesar 2T.  Jadi apakah benar-benar jebol?
            Selain mengefisienkan belanja birokrasi, seharusnya pemerintah masih bisa mengoptimalkan pemasukan negara, mencegah korupsi dan mafia pajak. Kenaikan BBM ini menunjukkan kegagalan pemerintah dalam bekerja. Apabila hal-hal ini bisa dilakukan, kemungkinan kecil sekali APBN dapat jebol.
            Alasan lainnya yang diutarakan pemerintah adalah karena bbm ini tidak tepat sasaran dan hanya dinikmati kaum yang mampu. Hal ini pasti sangat disetujui oleh seluruh rakyat Indonesia. Menarik subsidi dari rakyat mampu. Namun, apakah dampak kenaikan bbm ini tidak berimbas kepada rakyat yang tidak mampu? Menurut data BPS tahun 2011, rakyat miskin di Indonesia sebanyak 31 juta orang. Dan menariknya setelah kenaikan ini pemerintah menyiapkan bantuan langsung (BLSM) untuk orang miskin sebanyak lebih dari 70 juta orang. Dengan ini pemerintah mengakui bahwa dengan kenaikan bbm yang “hanya” berhemat 10 T negara memiskinkan 40 juta orang. Angka yang luar biasa.
            Sekali lagi ada kejanggalan untuk hal ini, apabila tujuannya untuk menarik subsidi yang mempunyai mobil, apakah kebijakan ini tepat karena berimbas langsung kepada lebih dari 70 juta orang?
            Yang menarik dari hal ini adalah banyak pengamat, ahli bahkan partai oposisi memberikan beberapa solusi agar hal ini tidak terjadi. Mulai dari kenaikan pajak kendaraan bermotor yang membuat orang yang memiliki mobil membayar lebih untuk negara namun tidak merugikan negara sampai menaikkan cukai rokok yang sekaligus bisa membuat konsumsi rokok di Indonesia menurun. Namun memang hal ini tidak bisa dilakukan dengan mudah, pemerintah akan cukup “repot” mengimplementasikan solusi-solusi ini. Pertanyaan berikutnya apakah pemerintah tidak mau “repot” dan lebih memilih kebijakan sederhana yaitu menaikkan bbm namun membuat orang miskin di Indonesia bertambah 40 juta orang. Selain dua solusi ini, masih banyak solusi yang ditawarkan, tetapi mengapa pemerintah seakan tidak mau “repot”.
            Alasan lainnya yang dikemukan adalah kenaikkan bbm ini diperuntukkan untuk menyejahterakan rakyat. Jika memang seperti itu, naikkan saja bbm ini setinggi-tingginya agar rakyat lebih sejahtera. Pernyataan yang cukup menyesatkan. Muncul pertanyaan, memang rakyat mana yang lebih sejahtera apabila bbm naik?
            Pemerintah memiliki APBN yang sangat besar tiap tahun, memeiliki wewenang yang sangat besar di negara ini, memiliki amanat dari seluruh rakyat Indonesia. Seharusnya pemerintah bisa menanggulangi masalah tanpa membuat masalah yang lebih besar. Mengambil subsidi agar hemat 10 T dengan memiskinkan 70 juta orang lebih dirasa bukan kebijakan yang tepat untuk rakyat. Rakyat tidak akan menuntut apabila pemerintah menarik subsidi rakyat mampu namun tidak menyakiti rakyat yang tidak mampu.

"maafkan kedua orang tuamu kalau,, 
tak mampu beli susu
bbm naik tinggi, susu tak terbeli
orang pintar tarik subisidi, banyak bayi kurang gizi" -iwan fals-

(mdskribo)
27 Maret 2012

Pemerintah harus LARANG orang kaya pakai BBM bersubsidi

tweet prihatin denger Alphard pake bensin subsidi @mdskribo

1. Seharusnya pmerntah segera mngeluarkan larangan utk mobil baru dgn CC besar menggunakan bbm bersubsidi

2. hal ini sesuai dgn alasan pmerintah yg mngatakan bhw bbm bersubsidi tak tepat guna.. Bkan dgn menaikkan harga bbm brsubsidi

3. Kenaikan hrga bbm bersubsidi bukan berarti mobil bru cc besar itu jd boleh mggunakan bbm bersubsdi krn ini msh tdk layak disubsidi

4. Pmerintah berjanji menekan konsumsi bbm brsubsidi terutama utk mbil yg tdk layak disubsidi. Tp smpai saat ini blm melakukan apa2

5. Pmerintah bsa ngelarang rkyat kecil yg beli pke dirigen, masa ga bsa ngelarang org kaya ga beli subsidi.. Ini tinggal kemauan

6. Rkyat yg dilarang beli dirigen itu biasanya untuk pengecer, nelayan dan org daerah yg make genset krn tdk dpt PLN..

7. Ini memang tdk sederhana dan sedikit "repot".. Jika pmerintah menaikkan bbm krn fktor ini mkin terlihat jk pmerintah tdk mau "repot"

8. Pelarangan mobil bru cc besar jg bsa berdampak mempercepat konversi bbm ke gas.. Skrg bola ada dipemerintah..tunggu aja apa actionnya

9. Jd yg bner2 blh mnum bbm subsdi cuman yg bner2 layak,, angkutan umum, angkutan brg, nelayan, tk ojek, usaha kecil, bukan Alphard dsb

-mdskribo-
belinyu, 2 April 2012

Dana nganggur BLT buat apa ya kira2?

Melanjutkan diskusi yg menarik belakangan ini.. Isu ini kn udh memasuki babak baru.. Ada pertanyaan kira2 dana nganggur kompensasi itu buat apa ya..


Sebagian besar org disini pasti pnya rencana keuangan ya, klo udh ada budget tp ga kepake biasanya buat apa?

Ada tweet seperti ini,,

1. Subsidi bbm ttp usulan pemerintah,brarti ada dana kompensasi yg udh disiapin 30T yg nganggur plg ga 6 bulan ini.. Kira2 ini buat apa ya?

2. Klo ini dibangun infrastruktur kyk kilang migas, SPBG jawa bali, subsdi converter kit jdnya ga perlu naik lg kn bbm?

3. Apakah pemerintah melihat ini sbg peluang agar tdk menaikkan bbm dan bsa menawarkan opsi koversi bbm ke gas?

4. Krn alasan pemerintah tdk ada infrastruktur bsa difasilitasi dgn 30T dan wktu 6 bulan ini, aplg wamen ESDM sdh memulai program ini dr januari

5. Walau mgkn tdk selese dlm 6 bln, namun setidaknya pmerintah sudah memulai programnya yaitu konversi bbm ke gas

6. Jika program ini dilaksanakan berarti keinginan pemerintah, dpr dan rakyat bsa terpenuhi.. Akankah itu dilakukan pemerintah?

7. Diperlukan pemimpin yg kuat dan pro rakyat utk menjalankan ini krn akan berbenturan dgn byk kepentingan.. Punyakah kita?

8. Smg kputusn yg diambil trbaik untuk rkyat, smg pmerintah jg tdk lupa ada dana nganggur 30T yg bsa dimanfaatkan sbaik2nya..


Bsa ga ya kita pada 6 bulan kedepan gada perdebatan klo infraastruktur belom dibangun dll.. Krn dananya besar dan wktunya panjang.. Jd kn ga perlu dinaikin lg, krn org udh pke gas.. Atau sebaliknya ga bingung dinaikin berapa aja krn user udh beralih ke gas..


Salam,
-rakyat menang 1-0 lwt injury time, tp pejabat masukin pemain "siluman" di leg kedua-

belinyu, 1 April 2012